Januari 02, 2008
Renungan Awal Tahun .....
Begitu manusia lahir di dunia secara normal, baik fisik maupun dari hasil proses pernikahannya, tak ada manusia di sekelilingnya yang tidak senang dan gembira. Semua menyambutnya dengan suka ria. Tetangga, kerabat, dan famili mengucapkan selamat. Ayah dan ibunya memelihara dengan penuh kasih sayang. Siang dan malam memperhatikan pertumbuhannya.
Tak terasa sampailah pada usia dewasa mengenal kehidupan dunia. Sungguh indah, bumi dipenuhi manusia beraneka suku, bangsa, dan ras, dihiasi tumbuh-tumbuhan yang berbunga dan berbuah. Beraneka ragam warna-warninya. Juga dilengkapi dataran tinggi dan rendah. Langit pun dihiasi bintang-bintang yang gemerlap, sinar rembulan yang menambah keindahan hidup. Sinar matahari pun menyebar di bumi menyempurnakan kehidupan manusia. Semuanya diatur sempurna oleh Yang Mahasempurna.
Manusia normal, baik yang miskin maupun yang kaya, rasanya tidak mau berpisah dengan kehidupan dunia. Barangkali karena pesona hiasan dan keindahannya. Apalagi jika dianugerahi keturunan dan harta kekayaan, lupa akan kehidupan sesudahnya.
Namun manusia kerapkali tidak menyadari bahwa kehidupan dunia hanya merupakan transit dari kehidupan alam rahim ke alam sesudahnya, yaitu alam barzah dan akhirat. Banyak manusia yang terlena dalam kehidupan dunia, karena memang kehidupan dunia merupakan perhiasan dalam permainan. Tidak sedikit manusia asyik dengan kehidupan dunia.
Padahal kehidupan dunia pada hakikatnya sangat singkat, seperti halnya yang telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya Surat Alkahfi ayat 45-46, ''Dan buatlah perumpamaan bagi mereka! Perumpamaan kehidupan dunia bagaikan air hujan yang Kami turunkan dari langit. Maka bercampurlah dengan air, tumbuh-tumbuhan bumi dan menjadi subur karenanya. Kemudian tumbuh-tumbuhan menjadi kering terserap angin dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Harta dan anak-anak adalah hiasan kehidupan dunia. Dan amal-amal yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta sebaik-baik harapan.''
Jika kita gunakan akal kita untuk berpikir tentang kehidupan dunia, maka betapa singkatnya, bagaikan air turun dari langit jatuh ke bumi. Air menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan tumbuhan dalam masa tertentu kering terserap angin, maka rusaklah tumbuh-tumbuhan. Di manakah hakikat air yang jatuh? Itulah gambaran kehidupan dunia.
Allah menjelaskan bahwa amal perbuatan yang kekal lagi saleh itu lebih baik pahalanya di sisi-Nya serta sebaik-baik harapan untuk masa depan di akhirat. Maka di awal tahun ini, mari kita tekadkan diri untuk menggunakan sisa umur kita dengan sebaik-baiknya. Karena kita tak tahu, apakah masih bisa menyaksikan pergantian tahun di akhir Desember mendatang.
( dikutip dari Republika Online )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar